Seperti beberapa
senyawa yang telah disebutkan di awal, aturan oktet berlaku terutama untuk
unsur-unsur periode kedua. Pengecualiaan aturan oktet dapat di bagi ke dalam
tiga kategori, yang ditandai oleh oktet tak lengkap, jumlah elektron ganjil,
dan terdapat lebih dari delapan elektron di sekitar atom pusat.
1. Oktet Tak Lengkap
Pada beberapa senyawa,
jumlah elektron di sekitar atom pusat dalam suatu molekul stabil bisa kurang
dari delapan. Misalnya berilium, unsur periode kedua dan Golongan 2A, memiliki
konfigurasi elektron 1s2 2s2. Be mempunyai dua elektron
valensi pada orbital 2s. Dalam fasa gas, berilium hidrida (BeH2) terdapat
sebagai molekul terpisah. Struktur Lewis BeH2 adalah
H—Be—H
Dapat dilihat bahwa
hanya ada empat elektron di sekitar atom Be, dan tidak mungkin untuk memenuhi
aturan oktet untuk Be dalam molekul ini.
Unsur-unsur dalam
Golongan 3A, khususnya boron dan alumunium, juga cenderung untuk membentuk
senyawa yang mana atom B atau Al dikelilingi oleh kurang dari delapan elektron.
Misalnya, boron mempunyai total tiga elektron valensi karena konfigurasi
elektronnya adalah 1s2 2s2 2p1. Dengan unsur
halogen. Jadi, dalam boron trifluorida hanya ada enam elektron di sekitar atom
B.
Walaupun dapat
digambarkan struktur resonansi dengan ikatan rangkap dua di antara B dan F yang
memenuhi aturan oktet, tetapi sifat-sifat BF3 lebih sesuai dengan
struktur Lewis yang hanya memiliki ikatan tunggal antara B dan masing-masing F
seperti ditunjukkan di atas.
Walaupun boron trifluorida
adalah senyawa yang stabil, senyawa ini mempunyai kecenderungan menarik
pasangan elektron bebas yang terdapat pada suatu atom dalam senyawa lain,
seperti yang ditunjukkan pada reaksi BF3 dengan amonia:
Untuk materi kimia lainnya dapat Anda baca pada link berikut: KLIK DI SINI
Untuk materi kimia lainnya dapat Anda baca pada link berikut: KLIK DI SINI
Struktur ini memenuhi aturan oktet pada
atom B, N dan F.
Ikatan B—N pada senyawa
di atas berbeda dengan ikatan kovalen yang dibahas sebelumnya karena kedua
elektron yang digunakan untuk berikatan berasal dari atom N. Ikatan kovalen yang kedua elektron ikatannya
berasal dari salah satu atom yang berikatan disebut ikatan kovalen koordinasi (coordinate covalent bond). Walaupun
begtu, sifat sifat ikatan kovalen koordinasi tidak berbeda dengan ikatan
kovalen biasa (karena semua elektron adalah serupa tidak masalah dari mana
elektron tersebut berasal), pembedaan yang dilakukan di sini dimaksudkan untuk mengetahui dari atom mana elektron
valensi tersebut berasal dan untuk menentukan muatan formalnya.
2. Molekul Berelektron Ganjil
Beberapa molekul
mempunyai jumlah elektron yang ganjil, misalnya
nitrogrn oksida (NO) dan nitrogen dioksida (NO2):
Aturan oktet tidak mungkin dipenuhi pada
molekul dengan jumlah elektron valensi ganjil, karena untuk memenuhi aturan
oktet diperlukan pasangan elektron yang lengkap (delapan elektron) yang
merupakan bilangan genap.
Molekul dengan elektron tunggal
disebut radikal. Beberapa radikal sangat reaktif. Ini disebabkan adanya
kecenderungan elektron tak berpasangan membentuk ikatan kovalen dengan elektron
yang tak berpasangan lainnya. Sebagai contoh, ketika dua molekul nitrogen
dioksida bergabung, membentuk dinitrogen tetraoksida dengan atom O dan N
memenuhi aturan oktet.
3. Oktet yang Diperluas
Jumlah elektron
valensi yang lebih besar dari delapan di sekitar satu atom bisa ditemui dalam
beberapa senyawa. Oktet di perluas hanya diperlukan untuk atom-atom dari
unsur-unsur dalam periode ketiga ke atas. Di samping orbital 3s dan 3p,
unsur-unsur dalam periode ketiga juga mempunyai orbital 3d yang dapat digunakan
untuk membentuk ikatan. Salah satu contoh senyawa dengan oktet yang diperluas
adalah sulfur heksafluorida (SF6) yang merupakan senyawa yang
stabil. Konfigurasi elektron pada sulfur adalah [Ne]3s23p4.
Keenam elektron valensi dari S dalam molekul SF6 masing-masing
digunakan untuk membentuk satu ikatan kovalen dengan atom fluorin, sehingga
terdapat dua belas elektron di sekitar atom pusat S:
Kita akan melihat bahwa kedua belas elektron
tersebut (enam pasang elektron ikatan) menempati enam orbital yang berasal dari
satu orbital 3s, tiga orbital 3p dan dua orbital dari lima orbital 3d yang
tersedia. Walaupun dalam beberapa senyawa, sulfur tetap mematuhi aturan oktet,
misalnya dalam molekul sulfur diklorida (SCl2), sulfur dikelilingi
oleh hanya delapan elektron sehingga memenuhi aturan oktet.
Referensi: Raymond Chang
No comments:
Post a Comment