Tuesday 22 December 2015

Konfigurasi Elektron Kation dan Anion

Oleh karena banyak senyawa ionik yang terbentuk dari anion dan/atau kation monoatomik, akan sangat membantu untuk mengetahui bagaimana menulis konfigurasi elektron spesi-spesi ion ini. Prosedur untuk menulis konfigurasi elektron ion-ion memerlukan metode yang hanya sedikit diperluas dari metode yang digunakan untuk atom netral. Dalam pembahasan kita, ion-ion ini akan dibagi dalam dua kelompok.

1.      Ion yang Dihasilkan dari Unsur Golongan Utama
Pada pembentukan kation dari atom netral unsur golongan utama, satu elektron atau lebih dikeluarkan dari kulit n terluar yang masih terisi. Di bawah ini adalah konfigurasi elektron beberapa atom netral dan kation-kationnya yang terkait:
Na: [Ne] 3s1                                  Na+  :   [Ne]                
            Ca: [Ar] 4s2                                   Ca2+:    [Ar]
            Al: [Ne] 3s2 3p1                             Al3+ :   [Ne]

Perhatikan bahwa setiap ion mempunya konfigurasi gas mulia yang stabil. Dalam pembentukan anion, satu elektron atau lebih ditambahkan ke kulit n terluar yang terisi sebagian. Perhatikan contoh-contoh berikut:
H: 1s1                                             H-  :     1s2                     [He]    
            F: 1s2 2s2 2p5                                 F-   :     1s2 2s2 2p6          [Ne]
            O: 1s2 2s2 2p4                                O2- :     1s2 2s2 2p6       [Ne]
N: 1s2 2s2 2p3                                N3- :     1s2 2s2 2p6       [Ne]

           Sekali lagi, semua anion mempunyai konfigurasi elektron gas mulia yang stabil. Jadi satu ciri khusus dari hampir semua unsur golongan utama ialah bahwa ion-ion yang dihasilkan dari atom-atom netralnya mempunyai konfigurasi elektron terluar gas mulia ns2 np6. Ion-ion, atau atom-atom dan ion-ion, yang mempunyai jumlah elektron yang sama, dan oleh karena itu konfigurasi elektron tingkat dasarnya sama disebut isoelektron (isoelectronic). Jadi, H- dan He adalah isoelektron, F-, Na+, dan Ne adalah isoelektron, dan seterusnya.

2.      Kation yang Dihasilkan dari Logam Transisi
Pada baris pertama logam transisi (Sc sampai Cu), orbital 4s selalu diisi lebih dulu sebelum orbital 3d. Perhatikan mangan, yang konfigurasi elektronnya adalah [Ar] 4s2 3d5. Jika terbentuk ion Mn2+, kita mungkin menduga bahwa dua electron dikeluarkan dari orbital 3d untuk menghasilkan [Ar] 4s2 3d3. Pada kenyataannya, konfigurasi Mn2+ adalah [Ar] 3d5! Alasannya ialah interaksi elektron-elektron dan elektron-inti pada atom netral agak berbeda dengan interaksi pada ionnya. Jadi, meskipun dalam Mn orbital 4s selalu terisi lebih dulu sebelum orbital 3d, elektron dikeluarkan dari 4s pada pembentukan Mn2+, karena orbital 3d lebih stabil daripada orbital 4s dalam ion logam transisi. Oleh karena itu, jika kation terbentuk dari atom logam transisi, elektron yang dilepaskan pertama-tama selalu dari orbital ns dan kemudian baru dari orbital (n-1)d. Harap diingat bahwa kebanyakan logam transisi dapat membentuk lebih dari satu kation dan bahwa seringkali kation tersebut tidak isoelektron dengan gas mulia sebelumnya.




Referensi: Raymond Chang

Untuk materi kimia lainnya dapat Anda baca pada link berikut:  KLIK DI SINI

No comments:

Post a Comment