Gaya tarik di antara
molekul-molekul, disebut gaya antarmolekul (intermolecular
forces), menyebabkan perilaku gas nonideal. Gaya ini juga menentukan
keberadaan materi terkondensasi-cairan dan padatan. Ketika suhu gas turun,
energi kinetik rata-rata molekulnya turun. Akhirnya, pada suhu yang cukup
rendah, molekul-molekul itu tidak lagi memiliki cukup energi untuk memisahkan
diri dari tarikan molekul lainnya. Pada titik ini, molekul-molekul mengelompok
untuk membentuk tetes-tetes cairan yang kecil. Fenomena perubahan dari wujud
gas menjadi cair dikenal sebagai pengembunan.
Berbeda dengan gaya
antarmolekul, gaya intramolekul (intramolecular forces) mengikat
atom-atom dalam molekul. Gaya intramolekul menstabilkan molekul
masing-masing, sedangkan gaya antarmolekul terutama menyebabkan sifat-sifat
materi dalam jumlah besar (misalnya, titik leleh dan titik didih).
Untuk materi kimia lainnya dapat Anda baca pada link berikut: KLIK DI SINI
Untuk materi kimia lainnya dapat Anda baca pada link berikut: KLIK DI SINI
Umumnya, gaya
antarmolekul jauh lebih lemah daripada gaya intramolekul. Jadi, biasanya
diperlukan energi yang jauh lebih kecil untuk menguapkan cairan daripada untuk
memutuskan ikatan dalam molekul cairan. Misalnya diperlukan sekitar 41 kJ
energi untuk menguapkan 1 mol air pada titik didihnya; diperlukan 930 kJ energi
untuk memutuskan dua ikatan O-H dalam 1 mol molekul air. Titik didih zat
seringkali mencerminkan kekuatan gaya antarmolekul yang bekerja di antara
molekul-molekul. Pada titik didih, energi yang cukup harus diberikan untuk
mengatasi tarik-menarik antarmolekul untuk dapat memasuki fasa uap. Jika
diperlukan energi yang lebih banyak untuk memisahkan molekul-molekul dalam zat
A daripada dalam zat B karena molekul-molekul A terikat bersama dengan gaya
antarmolekul yang lebih kuat daripada molekul-molekul B, maka titik didih A
lebih tinggi daripada titik didih B. Asas yang sama juga dapat diterapkan untuk
titik leleh zat. Secara umum titik leleh zat naik dengan mengikatnya kekuatan
gaya antarmolekul.
Untuk memahami
sifat-sifat materi terkondensasi, kita harus memahami berbagai jenis gaya
antarmolekul. Gaya dipol-dipol, gaya dipol-dipol terinduksi, dan gaya
dispersi tercakup dalam gaya yang sering disebut kimiawan sebagai gaya
van der Waals. Ion dan dipol saling tarik-menarik dengan gaya elektrostatik
yang disebut gaya ion-dipol; gaya ini bukanlah gaya van der Waals. Ikatan
hidrogen merupakan interaksi dipol-dipol yang cukup kuat. Karena hanya
sedikit unsur yang dapat terlibat dalam pembentukan ikatan hidrogen, gaya ini
dimasukkan dalam kelompok terpisah. Bergantung pada wujud fisik zat (yaitu,
gas, cair atau padat), sifat ikatan kimia, dan jenis-jenis unsur yang ada,
lebih dari satu jenis interaksi yang mungkin menyumbang pada gaya tarik-menarik
total antara molekul.
Referensi: Raymond Chang
Untuk materi kimia lainnya dapat Anda baca pada link berikut: KLIK DI SINI
Referensi: Raymond Chang
Untuk materi kimia lainnya dapat Anda baca pada link berikut: KLIK DI SINI
No comments:
Post a Comment